Meme tentang penumpang pesawat Indonesia |
Postingan ini
sebenarnya dibuat bukan untuk men-deskreditkan orang-orang Indonesia saat
menjadi penumpang pesawat. Tulisan ini lebih kepada supaya kita semua yang hobi
travelling, hobi keliling dan hobi jalan-jalan bisa sama-sama belajar untuk
lebih tertib berada di dalam pesawat. Tak semua penumpang Indonesia kok yang
begini tapi beberapa memang pernah kami temukan sendiri saat terbang dari satu
daerah ke daerah lain. Kelakukan beberapa penumpang luar negeri juga banyak
yang lebih ancur dari ini tapi nanti saya akan bahas di postingan lainnya.
Beberapa kali
terbang baik itu dengan maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Airfast Indonesia
dan Air Asia memang membuat beberapa kali saya hanya bisa geleng-geleng kepala
melihat beberapa ulah dan oknum para traveler atau mungkin lebih tepatnya
disebut penumpang pesawat. Tingkah aneh mereka ini ada yang membuat emosi, ada
pula yang membuat geram dan kalau boleh dikata sedikit memalukanlah.
Kami
tergelitik menulis ini setelah beberapa saat sebelumnya membaca kasus tiga
orang yang menumpangi Garuda Indonesia harus ditahan ototritas bandara setelah
melakukan pele*ehan se**ual ketika di tawari minuman di dalam pesawat. Berikut
ini saya coba rangkumkan beberapa hal-hal buruk dan memalukan yang pernah kami
lihat sendiri.
Berjalan Saat Pesawat Sudah Hampir Mendarat
Pengalaman ini saya alami saat melakukan
penerbangan dengan Garuda Indonesia di kisaran tahun 2014 dari Makassar ke
Jakarta. Seorang penumpang yang sok ngartis berdiri dan berjalan dari kursinya
hendak menuju ke toilet saat pesawat sudah hampir akan mendarat. Kenapa saya bilang dia sok ngartis ya
karena dandanannya itu luar biasa. Rambut panjang lurus seakan habis nyalon,
baju hitam sebatas pahu tanpa lengan, pake sepatu tinggi.
Udah gitu dengan santainya ia berdiri menuju
toilet dengan sedikit mendaki karena pesawat sudah dalam posisi manuver untuk
mendarat. Seluruh penumpang pesawat berteriak untuk menyuruh si perempuan sok
ngartis ini untuk segera duduk. Mengetahui bahwa ia sedang diperingkatkan
barulah kemudian ia duduk.
Mengambil Peralatan Makan
Tahun 2015 akhir, saya menggunakan pesawat Garuda
Indonesia dari Makassar menuju ke Jogjakarta. Di dalam pesawat ada sedikit
pertengkaran antara pramugari dan juga penumpang pesawat yang saya duga
merupakan ibu ibu sosialita kelas RT atau RW.
Saat itu, seperti biasa seterlah terbang dari
Sultan Hasanuddin Makassar, para pramugari membagikan makanan untuk para
penumpang. Sebagai maskapai full service, mendapatkan makanan tentu sangat
menyenangkan. Para penumpang tak bersuara saat melahap makanan.
Tapi apa yang terjadi di kursi sebelah saya
ternyata berbeda. Usai makan, dua ibu ibu sosialita itu langsung membersihkan
sendok dan garpu yang merupakan milik maskapai penerbangan Garuda. Alih-alih
menaruh dan merapikan kembali sendok dan garpu ke dalam kotakan makanan, Sendok
dan Garpu itu mendarat di dalam tas para ibu-ibu ini.
Setelah makan, pramugari kemudian melakukan
pengumpulan sisa makanan, sadarlah mereka bahwa sendok dan garpu sudah
menghilang dari kotakan makanan dua ibu ini. Akhirnya pramugari ini kembali
meminta agar dua ibu ini mengembalikan sendok dan garpu yang mereka sembunyikan
di tas. Setelah terjadi perdebatan panas barulah kemudian sendok dan garpu
kembali setelah dua ibu ibu ini misuh misuh kepada kedua pramugari.
Menaruh Sisa Makanan Di Lantai
Seorang bapak dengan dandanan parlente duduk di
sebelah kami saat kami melakukan travelling ke Kendari. Saat itu kami menumpangi Garuda Indonesia dari
Sultan Hasanuddin Makassar ke Haluoleo Kendari. Untuk penerbangan yang di bawah
satu jam, Garuda Indonesia memang tetap memberikan full service tapi bukan
makanan berat melainkan kotakan yang berisi minum, roti dan kue.
Si bapak ini bukannya membereskan sisa makanannya
berupa plastik pembungkus makanan, botol sisa minuman dan dimasukkan ke dalam
plastik malah semuanya di taruh di lantai. Akhirnya sampah sampah ini sempat berserakan
dimana-mana dan membuat para pramugari marah. Dandanan sih boleh parlente tapi
kalau kelakuan desa ya tetap aja desa sih ya.
Mengganggu Penumpang Lain
Kalau yang ini mungkin jadi salah satu hal yang
pernah menggangu saya dalam acara travelling saya dengan menggunakan pesawat.
Dalam penerbangan dari Makassar ke Kendari dengan Garuda Indonesia, saya dan
beberapa penumpang lain sempat emosi dengan tiga orang bapak yang mengganggu
penumpang lain dengan sangat tidak sopan.
Ceritanya, seorang ibu membawa seorang bayi yang
perkiraan saya baru berumur kurang lebih sekitar 1-1,5 tahun. Di dalam pesawat,
Si Bayi yang tidak merasa nyaman ini terus menangis sejak pesawat berangkat
sampai mendarat. Si ibu sudah berusaha untuk mendiamkan sang bayi karena saya
yakin dia saja terganggu apalagi penumpang lain.
Kami beberapa penumpang yang duduk di sekitar sang
ibu dan bayi mencoba membantu. Ada yang tepuk tepuk tangan, ada yang cilukba,
ada yang bahkan mengambil si bayi dan di ajak jalan jalan di lorong pesawat
namun si bayi tetap menangis.
Kesabaran kami mulai terusik saat tiga orang bapak
yang duduk di belakang saya mulai berulah. Bukannya menolong mereka malah
merkeruh suasana dengan berkata
“oh, pantesan anaknya gak mau berhenti nangis,
kayaknya itu bukan ibunya deh,”
“Mungkin ini anaknya diculik ya,”
Kata-kata itu terus diucapkan dan diulang ulang
sampai pesawat mendarat. Untung saja, si ibu sangat sabar dan tidak
terpengaruh. Menurut kami, kalau tidak bisa membantu keadaan di pesawat ada
baiknya anda diam daripada bikin rusuh dan buat penumpang lain tidak nyaman.
Menggunakan Handphone Saat Di Dalam Pesawat
Kalau tragedi ini sih sudah sering saya temui di
hampir semua penerbangan. Orang Indonesia terlalu penuh dengan kekeluargaan
yang kuat. Pesawat sudah ancang ancang mau terbang masih ada juga orang di
pesawat yang masih menghidukan selfphonenya.
“Ayah dah mau
terbang nih, see you son in Jogja,”
Saat peswat
masih dalam jalur untuk parker, beberapa orang sudah menyalakan handphone
masing-masing dan bahkan ada yang menelepon.
“Ibu baru saja
tiba di Soekarno Hatta, nanti tunggu ibu di pintu keluar terminal 3 ya.!”
Tidak ada komentar
Posting Komentar