Pengalaman Terbang Dengan Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia

Kalau mau traveling atau keliling, naik Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang sangat direkomendasikan. Separuh dari perjalanan saya ke beberapa daerah di Indonesia menggunakan salah satu maskapai penerbangan terbesar milik Indonesia ini.

Sebagian besar orang akan mengatakan bahwa menggunakan maskapai penerbangan garuda Indonesia hanya untuk mereka yang kelas jetset alias mahal. Tapi menurut saya tidak juga. Harga yang ditawarkan oleh maskapai ini juga cenderung lebih kompetitif dan bersaing. Dilain itu, kualitas yang mereka tawarkan juga jauh lebih baik dan lebih mumpuni sehingga sangat disarankan untuk menjadi pilihan utama.

Memang dibeberapa penerbangan tiket Garuda Indonesia sangat mahal. Jika membandingkan dengan maskapai lain memang akan sangat jomplang harganya tapi dengan harga dan semua yang didapatkan selama di pesawat maka sepertinya semua terbayar dengan lunas.

Garuda Indonesia Itu Identik Dengan Nyaman

Makanan yang disediakan di maskapai Garuda Indonesia

Naik Garuda Indonesia itu menyenangkan. Selain karena jarak antara kursi satu dengan yang lainnya lumayan lebar sehingga lebih lega, kita juga mendapatkan fasilitas makan. Makan di maskapai ini sendiri di bagi dua. Kalau kamu terbang dengan rute jarak pendek di bawah satu jam-an maka snack ringan seperti roti, kue-kue tradisional dan air mineral akan diberikan ditengah penerbangan. Untuk kasus kasus penerbangan yang cukup lama di atas satu setengah jam, Garuda Indonesia menyediakan makanan yang lebih berat seperti nasi ayam atau nasi daging.

Di luar masalah makan, garuda juga menyiapkan minuman untu para penumpangnya. Untuk perjalanan jarak pendek di bawah sejam, minum biasanya sudah masuk dalam kotakan bersama kue dan cemilan. Kalau untuk perjalanan jarak jauh, pramugari-pramugari baik hati dan tidak sombong akan menawari kamu berbagai macam jenis minuman mulai dari jus apel, mangga, jambu dan sebagainya. Ada juga softdrink, teh panas dan masih banyak lagi. Khusus untuk minum ini, kamu bisa nambah lagi saat pramugari datang mengumpulkan tempat peralatan makan.

Yang juga menarik adalah saat saya melakoni penerbangan malam bersama dengan Garuda Indonesia. Tujuan utama saya sebenarnya adalah dari Jakarta ke Timika Papua. Menurut saya, penerbangan jarak jauh ini sangat luar biasa nyaman. Hal ini dikarenakan seluruh penumpang diberikan fasilitas selimut. Tak hanya itu, para penumpang juga diberikan tas kecil. Setelah dibuka didalamnya ada penutup mata, penutup kuping dan tentunya dua buah kaos kaki.

Dari Film, Koran Dan Majalah, Garuda Indonesia Lengkap

Night Kit dari Garuda Indonesia

Bosan tidur?. Garuda Indonesia juga sangat menyenangkan karena kamu bisa nonton film-film kesukaan kamu disana. Fasilitas Video on Demand Garuda Indonesia memang sangat menyenangkan. Kalau saya bosan tidur di pesawat. Biasanya saya menghabiskan penerbangan malam atau siang yang panjang dengan nonton “Just for laughs” Gags.

Selain nonton film di dalam pesawat, Bagi saya Garuda Indonesia juga cukup memanjakan penumpangnya dengan majalah Colour-nya yang terbit tiap bulan. Tak hanya itu, saat naik pesawat juga berbagai macam jenis Koran bisa kamu ambil untuk menemani perjalanan.

Garuda Indonesia Itu Disiplin

Tiket Garuda Indonesia

Yang menarik dari terbang bersama Garuda Indonesia adalah ketepatan waktunya. Boleh dikatakan, untuk urusan disiplin ini, Garuda jagonya. Dalam kurang lebih 16 kali penerbangan (sampai awal tahun 2015) dengan maskapai ini hanya sekali saya harus merasakan delay panjang nyaris 1.5 jam. Itupun karena alasan hujan deras yang memang luar biasa deras dan pekat. Selebihnya, terlambat 10 menit hingga 15 menit saya pikir hal itu masih dapat ditolerir.

Ada satu kejadian menarik di sekitar bulan Oktober 2015. Saat itu bencana kabut asap selain sudah melanda Kalimantan dan sumatera, ternyata juga sudah sampai ke Sulawesi. Kebetulan saat itu saya sedang liburan di rumah. Saat akan bertolak ke Makassar, bandara Halu Oleo Kendari saat itu dipenuhi sesak penumpang. Kabar yang saya terima dari penumpang lain mengatakan bahwa penumpang penuh sesak karena semenjak pagi tidak ada penerbagan yang masuk ke bandara Haluoleo.

Saat itu saya sudah mulai was-was karena saya memang harus melakoni penerbangan lanjutan dengan maskapai penerbangan lain. Saat itu kondisi bandara sudah sangat panas. Bukan karena matahari yang terik namun para penumpang dari maskapai lain yang beradu mulut dan argument dengan petugas bandara.

Nah, suasana semakin memanas saat ternyata pesawat Garuda Indonesia yang saya tunggu mendarat dengan selamat dan berani di Bandara Halu Oleo. Mendaratnya pesawat Garuda Indonesia ini kontan membuat penumpang maskapai lain berang. Hal ini dikarenakan pesawat yang mereka tunggu tidak bisa mendarat karena isu jarak pandang yang sangat pendek. (Nah lo. Seharusnya kan kalau masalah jarak pandang berarti semua maskapai tidak boleh mendarat.)

Saat itu saya meninggalkan bandara dengan suka cita. Sementara dibelakang saya penumpang makin emosi menjadi dan nyaris baku hantam dengan petugas bandara.

Garuda Indonesia Itu Baik

Garuda Indonesia yang sedang parkir di Bandara Moses Kilangin Timika Papua

Garuda Indonesia itu baik menurut saya. Pernah ada satu kejadian. Saat itu sepulang liburan dari Kendari. Saat itu pesawat saya seharusnya akan berangkat pukul 18:00 ke Makassar. Ndilalah, baru dalam perjalanan menuju bandara saya ditelepon jika pesawatnya sebentar lagi mau berangkat.

”Mas Asyara lagi dimana, ini pesawatnya sebentar lagi mau berangkat.” Tanya orang garudanya.

Lah, saya kan kaget. Lha piye to, kan ditiketnya jam 6 sorean kok sekarang jam 4. Saya sempat bersikeras dan bersitegang dulu dong dengan pegawai Garuda. Niat awalnya mau mencicipi Es Pisang Ijo sekalian mau cari oleh-oleh. Apa daya sudah ditelepon maka semua rencana batal.

“Mas, saya itu tidak pernah dihubungi orang Garuda. Seharusnya kalau memang ada pemindahan jadwal penerbangan saya dihubungi dong. Nah ini sama sekali saya tidak pernah mendapatkan update.” Ujarku bersikeras.

”Mas Asyara tidak ditelepon sama travel tempat beli tiket.” Tanya orang garuda lagi.

”Boro boro.” Jawabku ketus.

Dalam perjalanan ke bandara, kami masih terus berdebat panjang kali lebar alias luas. Setelah sampai di bandara ternyata pesawatnya yang saya akan tumpangi sudah berangkat. Kami akhirnya masuk ke ruang ticketing Garuda Indonesia dan berbicara panjang lebar. Garuda Indonesia mencoba menelepon travel agent tempat saya membeli tiket. Hasilnya NIHIL.

Akhirnya Garuda Indonesia memberikan opsi kepada saya untuk ikut pada penerbangan selanjutnya esok hari (Penerbangan jam 4 sore ini merupakan penerbangan terakhir) atau mereka akan mencarikan tiket penerbangan maskapai lain yang bisa membuat saya tiba di Makassar hari itu juga. Akhirnya saya membuat keputusan untuk mengganti penerbangan lain. Meskipun saya merasa rugi karena tiket Garuda saya bernilai hampar 700 ribu an sedangkan tiket pengganti hanya sekitar 350 ribu. Tapi gak papa, ini jadi satu tanda baiknya Garuda Indonesia.

Apa ”Keburukan” Dari Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Miles Card

Salah satu keburukan atau sesuatu yang tidak saya suka dari Garuda Indonesia adalah masalah Miles Penerbangan. Perpindahan dari reguler (kartu Miles Berwarna Biru) ke Silver (Kartu berwarna perak) sangat cepat. Namun dari Silver ke Gold ini yang membutuhkan waktu cukup lama. Anda harus mengumpulkan 30 kali penerbangan bersama Garuda Indonesia untuk bisa mencapai tahap ini. Tapi ya, apalah artinya Miles, terbang bersama salah satu Maskapai terbaik versi Skytrax ini tentu jadi sebuah pengalaman tersendiri.

Kamu yang pernah terbang dengan Garuda Indonesia, punya cerita gak?. kalau ada share yuk di komen dibawah!!

previous article

Posting Lebih Baru

Traveliling-Airlines